Featured

Membangun Portofolio Copy Writing yang Membuat Anda Dilirik oleh Klien!

 Membangun Portofolio Copy Writing yang Membuat Anda Dilirik oleh Klien!




Saat sedang menyusun portofolio copywriter, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Portofolio ini tidak hanya berfungsi sebagai kumpulan contoh tulisan yang pernah dibuat, tetapi juga untuk menunjukkan karakter dan kelebihanmu sebagai copywriter. Bagaimana cara melakukannya? Langsung saja simak pembahasan dari Glints berikut ini!

Komponen Portofolio Copywriter. Beberapa bagian utama yang perlu ada dalam portofolio copywriter di antaranya meliputi:


1. Profil

Meski kamu sudah menuliskan profil di CV atau resume, sebaiknya tetap sisihkan bagian di portofolio untuk kembali mendeskripsikan diri. Deskripsi tersebut bertujuan untuk lebih menunjukkan spesialisasi skill-mu dalam copywriting, pencapaian terbesar, project paling berkesan, passion di bidang copywriter, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, profil ini perlu menjadi pembuka dan rangkuman mengenai keahlian yang kamu miliki dan yang akan ditampilkan di dalam portofolio. Nah, skill copywriting-mu sudah langsung tercerminkan dari bagian paling pertama ini. Terutama tentang bagaimana menulis pembukaan yang memukau dan menarik client atau rekruter agar terus tertarik melihat portofoliomu hingga akhir.


2. Karya

Bagian inti tentu akan meliputi beberapa contoh karya atau output pekerjaan yang pernah kamu buat selama ini. Baik dari pekerjaan utama, freelance, part time, dan lain-lain. Dilansir dari Edgy, beberapa sample tulisan yang sebaiknya kamu masukkan ke dalam portofolio di antarnya adalah:

1. tulisan blog

2. copy untuk iklan

3. copy untuk website

4. konten media sosial

5. SEO copywriting

Semakin beragam copy yang pernah kamu buat, semakin dapat menunjukkan bahwa kamu punya keahlian copywriting yang cukup fleksibel. Selain itu, kamu juga dapat menambahkan sample tulisan dengan jenis copywriting yang sama namun dalam industri atau bidang pekerjaan yang pernah ditekuni. Copywriting konten media sosial perusahaan manajemen investasi mungkin memiliki gaya yang amat berbeda dengan copywriting untuk perusahaan penyedia konsultasi kesehatan mental.


3. Penutup

Di bagian penutup portofolio copywriter, jangan lupa pasang CTA yang juga menggugah pembaca untuk menghubungimu segera. Kamu juga dapat meyakinkan mereka mengapa keahlian yang telah dicerminkan di dalam portofolio ini benar-benar sesuai dengan apa yang dicari dan dibutuhkan.

Jadi, jangan lupa cantumkan kontak aktif berupa nomor telepon, email, atau akun media sosial. Apabila kamu memiliki website terpisah yang berisi sample tulisan lebih lengkap selama bertahun-tahun bekerja, cantumkan juga di bagian ini.


Tips Penting saat Membuat Portofolio Copywriter

Apa sajakah tips yang dapat membuat portofoliomu lebih dari sekadar tumpukan contoh-contoh tulisan? Berikut penjelasannya.

1. Selektif dalam memilih tulisan

Kamu memang perlu menunjukkan fleksibilitas dalam copywriting skill yang dimiliki. Namun, Hubspot menyebutkan bahwa ada baiknya untuk tidak memasukkan semua jenis tulisan ke dalam portofolio copywriter. Calon klien atau rekruter dikhawatirkan akan kesulitan untuk mencerna semua isinya.

Lima hingga enam jenis tulisan seharusnya sudah cukup untuk memperlihatkan bahwa skill copywriting-mu tidak itu-itu saja.


2. Tambah testimoni atau studi kasus

Testimoni dari klien atau atasan terdahulu sangatlah membantu dalam meningkatkan kredibilitas atas kualitas tulisanmu. Tak hanya berkaitan dengan keahlian teknis, testimoni juga tentunya akan meningkatkan kepercayaan terhadap keseluruhan kinerjamu sebagai copywriter.

Testimoni ini dapat dibuat dalam berbagai format, baik link video wawancara maupun review tertulis yang dilengkapi dengan profil singkat pemberi testimoni. Di sisi lain, studi kasus bertujuan untuk menonjolkan proses kreatif, kemampuan pemecahan masalah dan storytelling yang kamu miliki.

Dilansir dari Copy.ai, berikut tips untuk menulis studi kasus yang efektif:

1. Identifikasi masalah yang ditemui oleh klilen atau tempat kerjamu sebelumnya.

2. Buat outline solusi yang kamu tawarkan. Jelaskan secara singkat bagaimana cara yang kamu tempuh untuk mengimplementasikannya dan Jelaskan bagaimana hasilnya.


3. Lakukan ini jika kamu belum pernah bekerja

Apakah kamu risau karena belum memiliki pengalaman yang terlalu kaya?

Jangan khawatir, masih ada beberapa alnternatif yang bisa kamu usahakan untuk tetap dapat membuat portofolio copywriter milikmu tetap memukau. Beberapa alternatif tersebut di antaranya adalah:

Buat website sendiri. Kelebihan cara ini adalah kamu tidak perlu melalui proses seleksi untuk mempublikasikan tulisanmu. Tak usah mulai dari nol, silakan manfaatkan website builder gratis yang mudah ditemukan.

Kirim tulisan ke media. Nah, meski harus melalui proses seleksi, cara yang satu ini layak untuk diperjuangkan karena mampu menunjukkan bahwa tulisanmu telah memenuhi standar publikasi tertentu.

Kerjakan mockup project. Buatlah satu studi kasus dari brand fiktif, lalu buat sample copywriting terbaik yang kamu bisa.

Ikut volunteer atau tawarkan jasa gratis. Jika kamu tidak keberatan untuk memberi jasa secara cuma-cuma, cobalah cara yang satu ini. Selain tidak harus membuat project fiktif, jasamu dapat benar-benar bermanfaat dan menghasilkan dampak bagi orang lain.


4. Perhatikan desain dan presentasi

Meski ini bukan merupakan portofolio desain, estetika tetaplah berperan penting agar rekruter nyaman membacanya. Desain yang rapi dan trendy tentunya akan lebih mudah dibaca dibandingkan dengan layout yang berantakan, terlalu banyak tulisan, atau memiliki perpaduan warna yang membuat teks di dalamnya sulit terbaca.

Untuk memudahkan pekerjaan, tentunya kamu dapat memanfaatkan template gratis yang dapat kamu cari di internet lengkap dengan referensi atau contohnya.


Sumber : https://glints.com/id/lowongan/portofolio-copywriter/

Comments

Popular Posts